Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 12 Juni 2022

Ibadah Kebaktian Minggu 12 Juni 2022

Jumat, 22 Oktober 2021

BAGAIMANA MELIHAT PERJANJIAN LAMA

Allah selalu membuat kehendak-Nya diketahui melalui firman-Nya. Pada dispensasi sebelumnya, selama era Perjanjian Lama, Dia berbicara melalui para nabi (Ibrani 1:1) tetapi di zaman sekarang ini Dia berbicara secara eksklusif melalui Anak-Nya, Yesus Kristus (Ibrani 1:1-2). Bapa telah memberikan segala kuasa kepada Anak (Matius 28:18; Efesus 1:22- 23). Maka dari itu, karena Yesus adalah satusatunya Juru Bicara Allah hari ini dan karena Dia memiliki segala kuasa, semua pengajaran harus berasal dari "Kristus" jika ingin memiliki otoritas yang tepat (Lihat 2 Yohanes 9-11; 1 Timotius 6:3-5). Dari sini kita harus menyimpulkan bahwa hari ini kita tidak boleh dibimbing oleh hukum Musa atau hukum lain mana pun yang ditemukan dalam Perjanjian Lama. Hukum Lama melayani tujuannya untuk membawa bangsa Israel kepada Kristus (Galatia 3:24-27). Karena Yesus telah menggenapinya (Matius 5:17), maka Dia telah meniadakannya (Kolose 2:14). Karena Allah tidak pernah menerapkan dua hukum yang berbeda pada orang yang sama pada waktu yang sama, tetapi kita harus melihat pada “hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan”, hukum yang diberikan oleh Yesus (Yakobus 1:25). Tidak ada praktek atau doktrin dari Hukum Lama yang digunakan saat ini untuk membenarkan apa yang dilakukan seseorang dalam agama. Melakukan hal itu menyebabkan seseorang lepas dari Kristus dan hidup diluar kasih karunia Allah (Galatia 5:4). Mengapa Ada Perubahan Perjanjian? Alkitab memberitahu kita bahwa Perjanjian Lama telah dirubah karena: • Kelemahannya (Ibrani 7:18-19; 8:7-9; 9:9). • Perubahan imamat mengharuskan perubahan hukum Taurat (Ibrani 7:12). Perjanjian berubah ketika imamat berubah. Itu berubah karena Yesus tidak mungkin menjadi imam di bawah Hukum Lama sebab Dia berasal dari suku Yehuda sedangkan para imam berasal dari suku Lewi (Ibrani 7:13-14). • Perjanjian lama hanya untuk melayani sampai “Benih” itu datang (Kejadian 22:15-18; Galatia 3:5-19). “Benih” yang dinubuatkan adalah Yesus Kristus. • Perjanjian Lama hanya dimaksudkan untuk membawa orang-orang Yahudi kepada Kristus (Galatia 3:24-27). Hukum Lama Telah Dihapus Seluruhnya Beberapa orang mencoba mengatakan Sepuluh Perintah tidak dibuang. Mereka membuat perbedaan antara apa yang mereka sebut sebagai hukum moral dan hukum upacara. Tidak ada perbedaan atau pembagian seperti itu di dalam Perjanjian Lama atau Baru. Sepuluh Perintah dan Perjanjian adalah satu dan sama (Lihat Ulangan 9:9-11; 10:4; Keluaran 34:28). Perjanjian yang diberikan Allah kepada Musa, yang tertulis atau terukir di atas loh batu yang juga termasuk Sepuluh Perintah Allah, telah: • Menjadi tua (Ibrani 8:13). • Dihapus (Kolose 2:14). • Ditiadakan (2 Korintus 3:4-11). • Dibatalkan (Efesus 2:13-16). Kebodohan Jika Mengikat Diri Pada Hukum Lama Jika kita mencoba untuk membenarkan praktek-praktek dalam agama hari ini dengan Perjanjian Lama, maka kita mengikat diri kita sendiri pada hal-hal yang: • Adalah pelayanan yang memimpin kepada kematian (2 Korintus 3:7). • Berlawanan dengan orang-orang yang mencoba untuk mempertahankannya (Kolose 2:14). • Salah (Ibrani 8:7). • Tidak dapat menyempurnakan penyembah (Ibrani 9:9). • Tidak dapat menghasilkan kebenaran (Galatia 2:21). • Tidak dapat membenarkan siapa pun (Galatia 2:16; 3:11). • Adalah kutukan (Galatia 3:10). • Melepaskan seseorang dari KristuBagaimana Melihat Perjanjian Lama Allah selalu membuat kehendak-Nya diketahui melalui firman-Nya. Pada dispensasi sebelumnya, selama era Perjanjian Lama, Dia berbicara melalui para nabi (Ibrani 1:1) tetapi di zaman sekarang ini Dia berbicara secara eksklusif melalui Anak-Nya, Yesus Kristus (Ibrani 1:1-2). Bapa telah memberikan segala kuasa kepada Anak (Matius 28:18; Efesus 1:22- 23). Maka dari itu, karena Yesus adalah satusatunya Juru Bicara Allah hari ini dan karena Dia memiliki segala kuasa, semua pengajaran harus berasal dari "Kristus" jika ingin memiliki otoritas yang tepat (Lihat 2 Yohanes 9-11; 1 Timotius 6:3-5). Dari sini kita harus menyimpulkan bahwa hari ini kita tidak boleh dibimbing oleh hukum Musa atau hukum lain mana pun yang ditemukan dalam Perjanjian Lama. Hukum Lama melayani tujuannya untuk membawa bangsa Israel kepada Kristus (Galatia 3:24-27). Karena Yesus telah menggenapinya (Matius 5:17), maka Dia telah meniadakannya (Kolose 2:14). Karena Allah tidak pernah menerapkan dua hukum yang berbeda pada orang yang sama pada waktu yang sama, tetapi kita harus melihat pada “hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan”, hukum yang diberikan oleh Yesus (Yakobus 1:25). Tidak ada praktek atau doktrin dari Hukum Lama yang digunakan saat ini untuk membenarkan apa yang dilakukan seseorang dalam agama. Melakukan hal itu menyebabkan seseorang lepas dari Kristus dan hidup diluar kasih karunia Allah (Galatia 5:4). Mengapa Ada Perubahan Perjanjian? Alkitab memberitahu kita bahwa Perjanjian Lama telah dirubah karena: • Kelemahannya (Ibrani 7:18-19; 8:7-9; 9:9). • Perubahan imamat mengharuskan perubahan hukum Taurat (Ibrani 7:12). Perjanjian berubah ketika imamat berubah. Itu berubah karena Yesus tidak mungkin menjadi imam di bawah Hukum Lama sebab Dia berasal dari suku Yehuda sedangkan para imam berasal dari suku Lewi (Ibrani 7:13-14). • Perjanjian lama hanya untuk melayani sampai “Benih” itu datang (Kejadian 22:15-18; Galatia 3:5-19). “Benih” yang dinubuatkan adalah Yesus Kristus. • Perjanjian Lama hanya dimaksudkan untuk membawa orang-orang Yahudi kepada Kristus (Galatia 3:24-27). Hukum Lama Telah Dihapus Seluruhnya Beberapa orang mencoba mengatakan Sepuluh Perintah tidak dibuang. Mereka membuat perbedaan antara apa yang mereka sebut sebagai hukum moral dan hukum upacara. Tidak ada perbedaan atau pembagian seperti itu di dalam Perjanjian Lama atau Baru. Sepuluh Perintah dan Perjanjian adalah satu dan sama (Lihat Ulangan 9:9-11; 10:4; Keluaran 34:28). Perjanjian yang diberikan Allah kepada Musa, yang tertulis atau terukir di atas loh batu yang juga termasuk Sepuluh Perintah Allah, telah: • Menjadi tua (Ibrani 8:13). • Dihapus (Kolose 2:14). • Ditiadakan (2 Korintus 3:4-11). • Dibatalkan (Efesus 2:13-16). Kebodohan Jika Mengikat Diri Pada Hukum Lama Jika kita mencoba untuk membenarkan praktek-praktek dalam agama hari ini dengan Perjanjian Lama, maka kita mengikat diri kita sendiri pada hal-hal yang: • Adalah pelayanan yang memimpin kepada kematian (2 Korintus 3:7). • Berlawanan dengan orang-orang yang mencoba untuk mempertahankannya (Kolose 2:14). • Salah (Ibrani 8:7). • Tidak dapat menyempurnakan penyembah (Ibrani 9:9). • Tidak dapat menghasilkan kebenaran (Galatia 2:21). • Tidak dapat membenarkan siapa pun (Galatia 2:16; 3:11). • Adalah kutukan (Galatia 3:10). • Melepaskan seseorang dari Kristus (Galatia 5:4) Otoritas Kita: Perjanjian Baru Perjanjian Baru adalah otoritas kita hari ini karena ia adalah firman Kristus (Yohanes 12:48; Ibrani 1:1-2). Karena Dia memiliki segala kuasa (Matius 28:18; Efesus 1:22-23), firman-Nya menyediakan semua hal yang diperlukan untuk kehidupan dan kesalehan (2 Petrus 1:3) dan sepenuhnya melengkapi kita untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:16 - 17). Karena itu, segala sesuatu harus dilakukan dalam nama-Nya atau dengan kuasa-Nya (Kolose 3:17). © 1994, Gene Taylor. Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-undang. Kami juga melayani pendalaman alkitab tatap muka. Hub via WhatsApp: Email: Bagaimana Melihat Perjanjian Lama Gene Taylor

REALITA NERAKA

Dalam Matius 25:31-46 Alkitab mengajarkan bahwa pada penghakiman terakhir orang benar akan masuk surga untuk menikmati hidup yang kekal, sementara orang jahat akan masuk ke dalam hukuman kekal. Pikiran tentang penderitaan abadi menjijikkan bagi banyak orang. Tidak diragukan lagi keengganan ini berada di dasar sebagian besar ketidakpercayaan terhadap apa yang diajarkan Alkitab tentang neraka. Terlepas dari penyangkalan banyak orang, neraka itu nyata. Dosa menuntutnya. Dosa adalah pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4). Jika tidak ada hukuman atas dosa, maka tidak mungkin ada hukum, karena hukum tanpa hukuman itu sia-sia dan tidak ada gunanya. Jika tidak ada hukum, tidak akan ada dosa. Itu akan membuat kematian Yesus tidak berguna karena jika tidak ada dosa tidak ada tanggung jawab untuk menyelamatkan siapa pun darinya. Realita kehidupan setelah kematian juga menuntut realita neraka. Yesus mengajarkan, dalam Matius 22:23-33, bahwa ada kehidupan setelah kematian jasmani. Dalam kisah orang kaya dan Lazarus (Lukas 16:19-31), dua takdir yang berbeda disajikan: penghiburan bagi orang benar tetapi hukuman bagi orang jahat. Neraka awalnya disiapkan untuk Setan dan malaikat-malaikatnya (Mat. 25:41). Yudas 6 menyatakan bahwa malaikat yang jatuh ditempatkan dalam rantai menunggu penghakiman. Namun, ketika laki-laki dan perempuan bergabung dengan iblis dalam pekerjaannya dan hidup dalam perbudakan kepadanya, mereka harus mengalami nasib yang sama seperti yang akan menimpanya. Neraka Tidak Bertentangan Dengan Sifat Allah Banyak orang merasa sulit untuk menerima realita neraka karena mereka tidak percaya bahwa Allah yang pengasih dan penyayang bisa membuat tempat seperti itu. Tapi neraka tidak bertentangan dengan sifat Allah. Jika tidak ada hukuman diberikan karena melanggar hukumNya, maka Allah tidak akan adil. Menjadi Allah yang adil, Dia akan menghargai orang benar dan menghukum orang jahat. Neraka untuk menghukum orang jahat. Seperti Apa Neraka Neraka itu abadi. Hal ini dijelaskan seperti itu dalam Matius 25:46. Dalam Roma 16:26, Allah dikatakan kekal. Roh Kudus, dalam Ibrani 9:14, juga digambarkan sebagai Pribadi yang kekal. Kata yang sama dalam bahasa Yunani (bahasa asli Alkitab Perjanjian Baru) digunakan dalam ketiga ayat ini. Kata itu berarti kekal, abadi, tanpa akhir, tidak pernah berhenti. Neraka dan hukuman yang dijatuhkan di luar sana akan berlangsung selama-lamanya sama seperti kekekalan Allah. Itu akan bertahan selamanya, selama-lamanya. Neraka adalah tempat kegelapan. Yudas 13 berbicara tentang “dunia kekelaman” tempat guru-guru palsu akan dikurung selamanya. Allah adalah terang (1 Yohanes 1:5) dan Bapa segala terang (Yak. 1:17). Neraka digambarkan sebagai kegelapan karena merupakan tempat terjauh dari Allah. Tidak akan ada Allah yang mendengarkan permohonan belas kasihan atau memberikan harapan pembebasan. Neraka adalah tempat berapi. Matius 13:42 membicarakannya sebagai dapur api. Matius 25:41 menyebutnya sebagai api yang kekal. Markus 9:44-45 mengatakan api yang tidak pernah padam. Wahyu 21:8 menyebutnya sebagai lautan api. Tidak akan ada kelegaan dari apinya karena Wahyu 14:11 mengatakan asap api yang menyiksa naik ke atas sampai selamalamanya. Tidak ada istirahat di sana. Wahyu 14:11 mengatakan orang jahat tidak akan beristirahat dari siksaan mereka siang atau malam. Karena tidak ada istirahat, tidak akan ada kelegaan. Orang kaya dalam Lukas 16, yang sedang menunggu penghakiman akhir di Tartarus, menginginkan setetes air untuk mendinginkan lidahnya yang tersiksa tetapi dia tidak mendapatkannya. Siapa yang Akan Masuk Neraka Sebagaimana telah disebutkan, Setan dan malaikat-malaikatnya akan berada di sana (Mat. 25:41). Wahyu 21:8 mengatakan "orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta" akan berada di sana. Mereka yang tidak mengenal Allah dan mereka yang tidak menaati Injil akan menjalani hukuman kebinasaan abadi (2 Tes. 1:7-9). Singkatnya, semua orang yang memilih untuk tetap dalam dosa akan ditemukan di neraka. Mengapa Orang Akan Masuk Kesana Allah menginginkan agar semua orang diselamatkan (1 Tim. 2:1-4). Allah Mahakuasa dan Injil, kuasa-Nya untuk menyelamatkan (Roma 1:16), dapat menyelamatkan sepenuhnya. Orang tidak akan berada di neraka karena Allah tidak akan menyelamatkan mereka. Dia mengutus Anak-Nya ke dalam dunia ini agar semua orang memperoleh keselamatan (Yohanes 3:16) dan Dia telah mengundang semua orang yang mau datang kepada-Nya (Mat. 11:28-30; Wah 22:17). Jika seseorang berakhir di neraka, dia hilang oleh pilihan bebasnya sendiri. Tidak ada siapasiapa yang bisa dia salahkan kecuali dirinya sendiri. Banyak yang melihat bahwa tidak perlu tertarik pada hal-hal rohani dan acuh tak acuh terhadap permohonan Injil. Yang lain menolak untuk menaati Injil atau tunduk pada kehendak Allah. Beberapa orang menolak untuk percaya. Yang lain lebih mencintai dosa daripada kebenaran. Beberapa menjadi tidak setia dalam pelayanan. Banyak yang menunda untuk taat sampai akhirnya terlambat. Kesimpulan Neraka itu nyata. Penderitaan dalam neraka menunggu orang berdosa. Anda dapat menghindari siksaan yang ditemukan di sana dengan menunjukan ketaatan kepada Kristus sekarang. Dia akan menghapus kesalahan dosadosa Anda dan memberi Anda harapan akan kehidupan bahagia yang abadi di hadirat-Nya. © 1994, Gene Taylor. Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-undang. www.centervilleroad.com Kami juga melayani pendalaman alkitab tatap muka. Hub via WhatsApp: atau Email: REALITA NERAKA Gene Taylor

Rabu, 20 Oktober 2021

GEREJA YANG BENAR

Ada banyak denominasi yang berbeda (gereja-gereja buatan manusia)! Semua memiliki pendiri yang berbeda. Semua dimulai pada waktu dan tempat yang berbeda. Masing-masing memakai nama yang berbeda dari yang lain. Masing-masing beribadah dengan caranya sendiri. Denominasi berbeda satu sama lain dalam organisasi. Mereka mengajarkan doktrin yang berbeda. Mereka mengajarkan berbagai cara untuk diselamatkan. Aneh bahwa mereka yang mengaku percaya Alkitab akan menerima kebingungan seperti itu. Jutaan orang tidak pernah mempertanyakannya. Yang lain memaafkannya dengan mengatakan: “Kita semua akan pergi ke Surga. Kami hanya melewati jalan yang berbeda.” Ada yang berkata: “Satu gereja sama baiknya dengan yang lain.” Yang lain lagi memberi tahu kita untuk “Bergabunglah dengan gereja pilihan Anda.” Apakah Allah punya pilihan? Apakah ada gereja yang dinyatakan dalam Alkitab? Jika Yesus mendirikan sebuah gereja, bukankah seharusnya kita berada di dalamnya dan bukannya gereja yang dimulai oleh seorang manusia? Apa yang Alkitab katakan? Alkitab Mengutuk Perpecahan Yesus berdoa agar semua orang yang percaya kepada-Nya menjadi satu (Yohanes 17:20-23). Paulus menegur jemaat di Korintus karena terpecah: “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir” (1 Korintus 1:10). Orang Kristen diperintahkan untuk menandai orang-orang yang menyebabkan perpecahan dengan mengajarkan doktrin yang berbeda (Roma 16:16-17). Hanya Satu Gereja yang Yesus janjikan: “Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja-Ku” (Matius 16:18). Dia tidak berjanji untuk membangun banyak denominasi. Dia berjanji untuk membangun gereja￾Nya! Dia mati untuk gereja-Nya (Kisah Para Rasul 20:28; Efesus 5:25). Tidak ada di manapun dalam Alkitab yang mengatakan bahwa Yesus membangun sebuah denominasi! Alkitab juga tidak mengajarkan Yesus mati untuk gereja mana pun yang didirikan oleh manusia! Dia mati hanya untuk satu gereja, gereja yang Dia beli dengan darah-Nya sendiri. Gereja adalah tubuh Kristus (Efesus 1:22-23). Ada satu tubuh (Efesus 4:4). Oleh karena itu, hanya ada satu gereja! Yesus adalah Juruselamat tubuh-Nya (Efesus 5:25). Jika kita ingin diselamatkan, kita harus berada di dalam tubuh-Nya. Kita tidak dapat diselamatkan di dalam gereja buatan manusia! Gereja Ini Dimulai di Yerusalem Tahun 33 M Yesus berjanji untuk membangun gereja-Nya (Matius 16:18). Para nabi menubuatkan gereja akan dibangun pada “hari-hari terakhir” di Yerusalem (Yesaya 2:2-3; Yoel 2:28-32). Yesus menyuruh para rasul-Nya untuk menunggu Roh Kudus di Yerusalem (Kisah Para Rasul 1:4-8). Roh turun ke atas mereka pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1-13). Petrus berkata ini adalah penggenapan nubuat Yoel (Kisah Para Rasul 2:16-21). Dia memberitakan Injil kepada orang banyak. Ketika mereka mendengar, percaya, bertobat dan dibaptis, mereka ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja-Nya (Kisah Para Rasul 2:22-47). Semua hari ini yang menaati Injil yang sama dengan cara yang sama ditambahkan oleh Tuhan yang sama ke dalam gereja yang sama! Yesus Adalah Kepalanya “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu” (Kolose 1:18). Kita tidak membaca di dalam Alkitab tentang adanya manusia sebagai kepala gereja. Tidak ada pengkhotbah, pendeta, imam, paus, presiden, bapa bangsa, dewan, atau komite menjadi kepala atas gereja yang benar. Kristus adalah satu￾satunya kepala! Pusat gereja yang benar di Sorga di mana Yesus Kristus, Sang Kepala, berada (Kisah Para Rasul 2:33-36). Gereja Ini Independen (Otonom) Meskipun ada satu tubuh, orang-orang Kristen di setiap daerah berkumpul untuk beribadah. Paulus menulis kepada orang-orang Kristen di Roma: “Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus” (Roma 16:16). Dia tidak berbicara tentang denominasi yang berbeda, tetapi tentang perhimpunan Kristen di setiap daerah. Semua ini bersama-sama membentuk tubuh Kristus. Paulus menyebut orang-orang kudus di Korintus sebagai “jemaat Allah yang ada di Korintus” (1 Korintus 1:2). Dia meminta para penatua gereja di Efesus untuk bertemu dengannya di Miletus (Kisah Para Rasul 20:17). Dia berbicara tentang "jemaat-jemaat Galatia" yang berarti perkumpulan orang-orang Kristen di setiap kota Galatia (Galatia 1:2). Tidak ada organisasi pusat lain dari gereja yang benar selain di sorga, tempat Kristus memerintah. Setiap jemaat memiliki pemerintahan sendiri dan independen dari yang lainnya. Masing-masing memiliki penatua-penatua sendiri yang juga disebut penilik (pengawas) dan pendeta (gembala). Gereja di Antiokhia mengirimkan sumbangan kepada para penatua gereja di Yerusalem (Kisah Para Rasul 11:29- 30). Paulus dan Barnabas “menetapkan penatua￾penatua bagi jemaat itu “(Kisah 14:23). Paulus memanggil para penatua gereja di Efesus (Kisah Para Rasul 20:17). Dia menulis kepada orang-orang kudus di Filipi “dengan para penilik jemaat dan para diaken” (Filipi 1:1). Para Penatua hanya memimpin atas jemaat lokal di mana mereka pun adalah anggota di jemaat itu (1 Petrus 5:1-2). Ada Pola Ibadahnya Jemaat dalam Alkitab bertemu pada hari pertama dalam minggu itu (Kisah Para Rasul 20:7; 1 Korintus 16:1-2). Mereka menyembah dalam “roh dan kebenaran” (Yohanes 4:24). Mereka makan perjamuan Tuhan (Matius 26:26-29; Kisah Para Rasul 20:7; 1 Korintus 11:23-26). Mereka menyanyikan pujian bagi Tuhan tanpa bantuan alat musik buatan manusia (Efesus 5:19; Kolose 3:16; Ibrani 13:15). Mereka memanjatkan doa kepada Allah melalui Yesus Kristus (1 Timotius 2:1-8). Mereka mendengar pemberitaan Firman Tuhan (Kisah Para Rasul 2:42; 20:7; Matius 28:20). Mereka memberi persembahan sesuai dengan berkat yang mereka peroleh dari Allah (1 Korintus 16:1-2). Nama Gereja dan Anggotanya Denominasi sering memakai nama pendirinya. Terkadang mereka memakai nama sebuah doktrin. Lainnya memakai nama tempat di mana mereka mulai. Gereja dalam Alkitab menghormati Allah melalui namanya. Itu disebut “jemaat Allah” (1 Korintus 1:2) dan “jemaat Kristus” (Matius 16:18; Roma 16:16). Para anggota disebut “murid” karena mereka adalah murid-murid Yesus (Kisah Para Rasul 6:1). Mereka disebut “orang-orang kudus” karena mereka dipisahkan dari dunia (1 Korintus 1:2; Filipi 1:1). Mereka disebut “anak-anak Allah” karena mereka telah dilahirkan kembali ke dalam keluarga￾Nya (Yohanes 3:3-5; 1 Yohanes 3:1). Kadang-kadang mereka disebut “orang percaya” karena mereka percaya kepada Yesus Kristus untuk menyelamatkan mereka (Kisah Para Rasul 5:14; Yohanes 8:24). Mereka adalah “anggota” karena hubungan mereka satu sama lain di dalam tubuh (1 Korintus 12:27). Anggota gereja dalam Alkitab juga disebut “Kristen.” Nabi Yesaya menubuatkan bahwa Allah akan memberikan nama baru ini kepada umat-Nya (Yesaya 62:2; Kisah Para Rasul 11:26; 26:28; 1 Petrus 4:16). Masuk Gereja yang Benar Seseorang masuk gereja yang benar dengan menaati Injil (Roma 6:16-18; 1 Petrus 1:22-23). Ketaatan ini mencakup mendengarkan Firman Tuhan (Roma 10:17), percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah (Markus 16:16), bertobat dari dosa-dosa (Kisah Para Rasul 2:38), mengakui Yesus Kristus adalah Anak Allah dan Tuhan (Kisah 8:37; Roma 10:9-10), dan dikuburkan dalam baptisan untuk pengampunan dosa (Roma 6:3-4; Galatia 3:26-27). Ketika seseorang mematuhi perintah-perintah ini, Tuhan menambahkan dia ke dalam gereja-Nya (Kisah Para Rasul 2:47; 1 Korintus 12:13). Denominasi tidak memiliki hak untuk eksis. Mereka akan dihancurkan oleh Tuhan pada saat kedatangan￾Nya (Matius 15:13). Hanya gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus yang akan diselamatkan (Efesus 5:23- 27). Jangan mempertaruhkan keselamatan Anda dalam gereja buatan manusia. Taati Injil dan Tuhan akan menambahkan Anda ke dalam gereja-Nya! (Sumber: Truth For The World – truthfortheworld.org). GEREJA YANG BENAR JEMAAT KRISTUS

Minggu, 05 Juli 2020

MENGAJAR

Mengajar

Mengajar

2 Timotius 2:15

“Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Timotius 2:15).  Salah satu cara untuk menaati perintah Ilahi ini adalah dengan berkumpul bersama di dalam sebuah kelas antara satu dengan yang lain yang sebaya dan juga bersama pengajar, belajar firman Allah bersama-sama (Titus 2).  Cara lain yang baik adalah mendengar penginjil yang sudah belajar sebuah pelajaran yang akan menolong Anda.  Paulus berkhotbah kepada orang Troas pada hari pertama dalam minggu (Kisah Rasul 20:7).  Beberapa orang mendengarkan apa yang dikatakannya, hingga tengah malam, tetapi Eutikhus tertidur.  Lihat apa yang terjadi dengannya!  Beberapa orang saat ini juga tertidur, ngobrol, berbagi catatan, meninju orang lain atau mengunyah permen karet selama khotbah berlangsung. Hal itu tidak berkenan kepada Allah.  Janganlah kita bersalah dalam hal-hal demikian itu.

Pada beberapa kesempatan, Paulus mengajar di Sinagoga tempat orang-orang Ibrani berkumpul untuk beribadah.  Di Athena dia mengajarkan pelajaran yang khusus dirancang bagi orang-orang Athena.  Mereka tidak pernah mendengar pelajar yang demikian sebelumnya tetapi mereka mendengar dan belajar (Kisah Rasul 17:22-31).  Petrus, Yohanes dan rasul-rasul lain mengajar pada setiap kesempatan.   Kadang-kadang mereka dimasukkan ke dalam penjara karena pengajaran mereka, tetapi mereka tetap mengajar dan memberitakan Yesus (Kisah Rasul 4).

Kita seharusnya belajar sepanjang minggu di rumah.  Orang-orang Berea lebih baik daripada orang-orang di Tesalonika karena mereka menyelidiki kitab suci setiap hari jika hal-hal yang diajarkan Paulus memang demikian (Kisah Rasul 17:11).  Kita juga seharusnya berkumpul pada semua kelas Alkitab yang disediakan bagi kita (kelas pertengahan minggu, kelas bernyanyi, kelas malam hari, Sekolah Alkitab liburan, seminar, dll).   Semakin sering kita belajar, semakin berkenan kita kepada Allah (2 Timotius 2:15).  

“Dan engkau harus mengajar mereka dengan giat ....” (Ulangan 6:7).  Biarlah firman Allah mendapat tempat dalam segala kegiatan kehidupan kita setiap harinya. Di rumah, di sekolah, di tempat bermain, atau apapun yang kita lakukan (Kejadian 18:19; Yosua 24:15; 1 Korintus 16:19).  Kita tidak lagi berada di bawah hukum Perjanjian Lama, tetapi kita tetap bisa mempelajarinya untuk mengerti dengan benar dan mendapat manfaat dari Perjanjian Baru.  Mengajar dan berkhotbah adalah sebuah perintah Tuhan. Dimana ada kesempatan untuk belajar atau mengajar, marilah kita memanfaatkannya.  Dengan melakukan hal ini, maka kita akan menjadi hamba Allah yang lebih benar, mampu mengajarkan firman Allah kepada orang lain dengan lebih baik.

Ini adalah salah satu elemen ibadah yang harus dilakukan setiap hari Tuhan, tetapi mengajar ini tidak dibatasi hanya untuk hari Tuhan itu saja.  Kita harus belajar dengan giat untuk memahami apa yang diajarkan firman Allah, kemudian menerapkannya ke dalam hidup kita hingga menjadi bagian dari hidup kita.  Jadi hanya dengan demikian kita akan berkenan kepada Allah.

Isilah bagian yang kosong

  1. Paulus mengajar di rumah ibadat dan di pasar ______________   _____________  dengan orang-orang yang dijumpainya di situ (Kisah Rasul 17:17).
  2. Kristus berkata ____________________ semua bangsa muridKu, _______________  mereka, dan ______________ mereka melakukan segala sesuatu yang telah _________________ kepadamu (Matius 28:19-20).
  3. _______________________ Injil kepada segala makhluk (Markus 16:15).
  4. Feliks mendengarkan Paulus mengajar tentang __________________ kepada Kristus (Kisah Rasul 24:24).
  5. Iman timbul dari ____________________ , dan ____________________ oleh firman Allah (Roma 10:17).
  6. Sebab, barang siapa yang ____________________ kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.  Tetapi bagaimana mereka dapat ________________ kepadaNya, jika mereka tidak ___________ kepada Dia?  Bagaimana mereka ___________________ tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya?  (Roma 10:13-14).
  7. Beritakanlah _________________, siap sedialah ______________ atau tidak _______________  ____________________ (2 Timotius 4:2).
  8. Betapa indahnya kedatangan mereka yang ____________  ____________  ____________  (Roma 10:15).
  9. Beritakanlah apa yang sesuai dengan ___________  _____________  _____________ (Titus 2:1).
  10. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran di bait Allah dan di rumah-rumah orang dan _____________   _______________ tentang Yesus yang adalah Mesias (Kisah Rasul 5:42).

Benar atau Salah (Tulislah B jika Benar dan S jika Salah)

  1. _____        Dengan belajar firman Allah, kita mengerti apa yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan.
  2. _____        Kita dapat belajar hanya dengan mempelajari buku-buku kredo, tata tertib atau buku-buku lain yang dituliskan leh manusia sama seperti mempelajari Alkitab.
  3. _____        Orang-orang tidak perlu mempelajari Perjanjian Lama sekarang ini.
  4. _____        Perintah untuk belajar yang dituntut kepada Timotius, juga dituntut kepada kita.
  5. _____        Kita cukup belajar firman Allah hanya pada hari Minggu.
  6. _____        Orang-orang tidak bisa percaya kecuali mereka telah belajar atau diajari tentang kehendak Allah.
  7. _____        Iman timbul dari pendengaran, bisa melalui membaca sendiri atau mendengar orang lain yang membaca firman Allah.
  8. _____        Petrus dan rasul-rasul lain mengajar orang-orang untuk bertobat dan berbaptis.
  9. _____        Paulus menolak untuk mengajar dan membaptis kepala penjara di Filipi, karena mereka telah memperlakukannya dengan tidak baik.
  10. _____        Belajar Alkitab tidak penting sama seperti tugas sekolah.

Bawalah sebanyak mungkin pengunjung menghadiri kelas Alkitab dan perhatikan, berapa lamakah mereka akan tetap hadir.  Dengan melakukan demikian, maka Saudara dapat menjadi alat untuk menyelamatkan jiwa sahabat-sahabat Saudara.  Filipus membawa sahabatnya Natanael kepada Kristus, Andreas membawa saudaranya, Petrus kepada Kristus.  Maukah Saudara diakui oleh Kristus sebagai seorang yang membawa orang lain kepadaNya?

Kolekte

Pemberian

Pemberian (Kolekte)

1 Korintus 16:1-2

Orang-orang Ibrani yang hidup di bawah hukum Musa, dituntut untuk memberikan perpuluhan atau sepersepuluh kepada Tuhan. Itulah yang merupakan jumlah minimum yang harus mereka berikan.  Mereka memberikan sepersepuluh kepada orang Lewi karena pelayanan keimamatan yang mereka lakukan di Bait Allah dan Mezbah (Bilangan 18:21, 26).  “Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?” (1 Korintus 9:13).

Selain perpuluhan dasar ini, mereka juga memberikan banyak pemberian.  Saat tabernakel hendak dibangun, Musa harus menahan  mereka supaya tidak memberi lagi.  Mereka membawa lebih banyak daripada yang diperlukan (Keluaran 36:5-7).

Hukum Kristus jauh lebih baik daripada hukum Musa (2 Korintus 3:5-12).  Di bawah hukum Kristus, dikatakan kepada kita, “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing sesuai dengan apa yang kamu peroleh” (1 Korintus 16:1-2).  Ini berarti hari pertama dari tiap-tiap minggu, bukan pada hari yang lain.

Kita harus memberi lebih banyak daripada orang-orang Ibrani karena kita berada di bawah hukum yang jauh lebih baik (Matius 5:20; Lukas 6:38), hukum yang memberi hidup dalam Kristus Yesus (Roma 8:2).  

Orang Kristen abad pertama menjual harta dan barang-barang mereka untuk urusan kebutuhan keuangan gereja (Kisah Rasul 2:45; 4:32-35).  Barnabas menjual sebagian tanahnya dan memberikan semua uangnya kepada para rasul untuk dipakai di jemaat Yerusalem untuk menolong para pendatang dan perantau, dll (Kisah Rasul 4:36-37).  Ananias dan Safira juga memberikan uang mereka, tetapi mereka tidak diuntungkan karena mereka melakukannya dengan maksud yang salah (Kisah Rasul 5).

Seorang janda yang miskin memberikan dua peser (jumlah uang koin tembaga orang Yahudi yang paling kecil yang beredar saat itu bernilai sekitar 1/8 sen), akan tetapi janda tersebut memberi lebih banyak daripada orang-orang kaya tersebut, yang walaupun mereka memberi banyak.  Sebab janda itu memberikan semua yang dia punyai (Lukas 21:1-4; Markus 12:41-44).  Kita tidak dituntut untuk memberikan semua yang kita miliki, tetapi kita dituntut memberi secara liberal (tanpa batas) dan tanpa paksaan sesuai dengan apa yang telah kita peroleh.  Allah akan memberikati orang-orang yang mempersembahkan kepadaNya kembali, dengan hati yang rela, apa yang telah Dia berikan kepada kita.

Kita tahu bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.  Rasul Paulus menyarankan kepada orang-orang Kristen di Korintus untuk memberi demi untuk membuktikan kasih mereka.  Jika kita tidak memberi sebagaimana seharusnya, berarti kita tidak sungguh-sungguh mengasihi Allah.

Saat ini, apakah Saudara berpikir bahwa akan datang waktunya dimana umat Allah diperintahkan untuk tidak mengumpulkan uang lagi, karena mereka sudah mengumpulkan banyak, seperti yang telah dilakukan Musa terhadap orang-orang Ibrani? (Keluaran 36:5-7).

Allah menyatakan kasihNya kepada kita dengan memberikan pemberian yang terbesar sepanjang masa yaitu Anak tunggalNya (Yohanes 3:16; 1 Yohanes 4:9-10).  Jika kita mengasihi Allah dan anakNya, kita akan memberi dengan sukarela, sukacita, terencana dan liberal, waktu, kekuatan dan talenta kita (2 Korintus 9).

Salah satu misi utama gereja Tuhan adalah mengajar dan memberitakan Injil.  Satu-satunya cara untuk melakukan hal ini dengan baik adalah dengan cara, setiap orang memberi sesuai dengan perintah Tuhan (1 Korintus 9:14).

Perintah untuk memberi dan mengambil perjamuan Tuhan adalah dua elemen dalam penyembahan yang dilakukan pada hari Minggu.  Elemen-elemen lainnya dilakukan setiap hari.  Semakin banyak kita berdoa, belajar, menyanyi, akan membuat kekristenan kita semakin baik.

Percobaan:  Berilah dengan sukacita, lebih daripada 1/10 dari gaji atau uang saku Saudara setiap minggu dalam satu bulan.  Setiap orang Kristen diperintahkan untuk menentukan di dalam hatinya untuk memberi sesuai dengan perolehannya.  Jika Saudara tidak melakukannya demikian, apakah Saudara sedang mengatakan bahwa Allah tidak memberkati Saudara?  Lalu, bagaimana Saudara memperoleh barang-barang jasmani yang Saudara miliki?  Mungkin Saudara harus duduk dan mengambil pinsil dan kertas, lalu membuat daftar dari berkat-berkat yang Saudara peroleh (jika Saudara dapat mengingat semuanya) dan tanyakan diri Saudara sendiri berapa banyak yang Saudara peroleh jika Allah tidak memberikannya kepada Saudara?

Sebagai tambahan dalam memberi lebih dari 1/10 dari gaji Saudara, lakukan kebaikan terhadap orang lain.  Para pemuda mungkin ingin membersihkan dedaunan di halaman rumah para janda; para pemudi mungkin ingin membuat kue untuk diberikan kepada seorang teman atau tetangga yang sakit.  Perhatikan di sekitar kita, ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meringankan beban orang-orang yang berada di sekitar kita. Setelah mencoba hal ini selama satu bulan (cukup satu bulan), lihatlah bagaimana diri Saudara merasakan sesuatu yang baik dan juga orang lain.

Isilah titik-titik di bawah ini

  1. Pemberian Allah akan Anak tunggalNya menunjukkan ............................... yang besar kepada kita (Yohanes 3:16).
  2. Yesus berkata, “Terlebih berkat ........................... daripada ...............................(Kisah Rsul 20:35).
  3. Para murid memberi, setiap orang memberi sesuai dengan ..................................... (Kisah Rasul 11:29).
  4. Tetapi yang kita utamakan bukanlah .............................. itu, melainkan buahnya yang makin memperbesar ................................ (Filipi 4:17).
  5. Orang-orang Makedonia memberi melampaui ................................... mereka (2 Korintus 8:3).
  6. Sebab jika kamu rela untuk .................................., maka ...................................... akan diterima, dalam pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ...............................................(2 Korintus 8:12).
  7. Hendaklah masing-masing memberi menurut ........................................ hatinya, jangan karena ..................................................... (2 Korintus 9:7).
  8. Allah mengasihi orang yang memberi dengan ............................ (2 Korintus 9:7).
  9. Hendaklah masing-masing sesuai dengan apa yang kamu ................................. menyisihkan sesuatu (1 Korintus 16:2).
  10. Murid-murid di Yudea mengirimkan bantuan mereka ke Yerusalem kepada .......................... dengan perantaraan Barnabas dan Paulus (Kisah Rasul 11:30.

Benar atau Salah – Tulislah B jika Benar dan S jika Salah.

  1. _____        Meskipun Kristus kaya, tetapi Dia rela menjadi miskin demi kita.
  2. _____        Kita menunjukkan kasih kita kepada Allah, di saat kita memberikan uang kita untuk misiNya.
  3. _____        Ketika kita mengasihi Allah, kita akan memberi dengan sukacita.
  4. _____        Orang-orang yang memberitakan Injil tidak perlu digaji.
  5. _____        Seorang janda yang miskin menunjukkan kasihNya kepada Tuhan dengan memberikan segala yang dimilikinya, bahkan hidupnya.
  6. _____        Jika tidak setuju dengan cara penatua menggunakan uang, kita tidak perlu memberi.
  7. _____        Kita diperintahkan untuk memberikan semua yang kita miliki kepada gereja.
  8. _____        Gereja seharusnya menjual kue dan spageti untuk makan malam supaya dapat mengumpulkan uang untuk pekerjaan Tuhan.
  9. _____        Kita tidak seharusnya memberi seperti yang dilakukan oleh orang-orang Ibrani (Matius 5:20).
  10. _____        Kita mengumpulkan persembahan setiap kali jemaat berkumpul bersama-sama.

Tambahan

  1. Tuliskan empat hal yang harus Saudara doakan setiap hari dan lima hal yang harus Saudara syukuri.

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

  1. Tuliskan dua lagu rohani kesukaan Saudara

________________________________________________

________________________________________________

  1. Tulis judul nyanyian yang dapat dinyanyikan untuk perjamuan Tuhan

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

  1. Tulis kurang lebih sepuluh hal tentang penggunaan uang dalam jemaat (uang dapat atau seharusnya digunakan).

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

Supaya seseorang berkenan dalam menyembah Allah, dia harus menjadi orang Kristen terlebih dahulu.  Tulislah lima langkah keselamatan yang bisa dia lakukan supaya dia menjadi orang Kristen.  Berikan ayat-ayat pendukung dari setiap langkah tersebut.  Jika Saudara tidak mengetahuinya, bertanyalah kepada orang tua Saudara, teman, penatua atau penginjil.

_______________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Buatlah tulisan satu paragraf untuk membuktikan dari Alkitab bahwa kita harus berbakti pada hari pertama dalam minggu.  Bagaimanakah kita mengetahui bahwa kita berbakti pada hari dan cara yang benar?

Perjamuan Tuhan

Perjamuan Tuhan

Perjamuan Tuhan

Matius 26:26; 1 Korintus 11:23-26

Setelah Tuhan Allah memukul orang Mesir dengan sepuluh tulah,  Tuhan memimpin Musa dan bani Israel ke luar dari Mesir menuju tanah perjanjian.  Malam terakhir mereka di Mesir, mereka habiskan untuk makan “Paskah Tuhan” (hari raya roti tidak beragi).  Ketika mereka tiba di tanah perjanjian, mereka harus merayakan hari raya ini setiap tahun.

Mereka diperintahkan untuk merayakan hari raya ini di seluruh generasi mereka untuk mengingatkan mereka ketika Tuhan membunuh semua anak sulung orang Mesir tetapi menyelamatkan semua orang Ibrani yang mengikuti perintah-perintahNya (Keluaran 12).  Orang Ibrani diperintahkan untuk membuang semua ragi dari kemah mereka selama minggu perayaan hari raya paskah itu.  Mereka diajari bagaimana cara mempersiapkan roti untuk perayaan hari raya roti tidak beragi itu.  Mereka harus menggunakan tepung halus, tidak beragi, dicampur dengan minyak (Imamat 2:4, 5) dan harus dibumbui dengan garam (Imamat 2:13).  (Catatan: Garam bukanlah bagian dari ragi; tidak akan membuat adonan mengembang!).

Yesus hidup di bawah hukum Musa.  Pada waktu Yesus mengadakan perjamuan Tuhan, Dia sedang merayakan hari raya roti yang tidak beragi, yang disebut Paskah (Matius 26:17-29; 1 Korintus 11:23-26).  Melalui Yesus sebagai contoh dan kesimpulan penting untuk roti yang tidak beragi, kita tahu bahwa kita harus menggunakan roti yang tidak beragi seperti yang digunakan mereka pada hari raya Paskah dan anggur (buah anggur, Matius 26:29),  untuk perjamuan Tuhan.  (Catatan: Jus anggur adalah buah anggur).  Kita tahu melalui perintah Kristus bahwa orang-orang Kristen harus ikut ambil bagian dalam perjamuan Tuhan untuk mengingat kematian Kristus dan menantikan kedatanganNya kembali, hingga Ia datang (1 Korintus 11:26).

Ketika merayakan hari raya Paskah yang terakhir kali sebelum kematianNya, Yesus berkata bahwa Dia tidak akan memakannya lagi (ambil bagian dalam hari raya ini lagi) atau minum air buah anggur hingga kerajaan (gereja) didirikan.  “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat” (Kisah Rasul 2:1).  Bagi orang Ibrani, hari Pentakosta adalah hari raya besar kedua setiap tahun.  Untuk mengetahui bagaimana menetapkan tanggalnya, mari kita lihat beberapa ayat dari Imamat 23.

 

“Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.  Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.  Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.  Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat" (Imamat 23:5-8).  “Serta dengan korban sajiannya dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian bagi TUHAN yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari seperempat hin anggur” (Imamat 23:13).  “Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu” (Imamat 23:15).   “Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun” (Imamat 23:21).

Sebagaimana yang akan Anda ketahui, bahwa hari Pentakosta selalu jatuh pada hari pertama dalam minggu (hari setelah Sabat).  Gereja didirikan pada hari Pentakosta pertama setelah kematian dan kebangkitan Kristus (Kisah Rasul 2).  Oleh karena itu dengan memakan roti yang tidak beragi dan minum air buah anggur segar, maka kita makan perjamuan bersama Kristus setiap hari pertama dalam minggu itu, sebagaimana yang dijanjikanNya (Lukas 22:18; 1 Korintus 10:16).

Orang-orang Ibrani mengajar anak-anak mereka dan orang lain tentang perayaan hari raya Paskah.  Ketika kita mengambil perjamuan Tuhan, kita mengajar orang lain tentang kematian Kristus karena dosa-dosa kita dan mengajar bahwa Dia akan datang kembali.  Ini adalah bagian dari ibadah yang harus dilakukan setiap hari Tuhan (hari Minggu, hari pertama dalam minggu), tetapi hanya pada hari Minggu saja.  Hari lain tidak akan seperti yang diperintahkan oleh Tuhan, sebab itu, hal itu tidak akan berkenan kepadaNya.  Kita mengetahui contoh, ketika Paulus  terburu-buru untuk segera sampai ke Yerusalem, tetapi dia menunggu di Troas sampai tujuh hari agar bisa berhimpun bersama orang-orang Kristen lainnya untuk merayakan perjamuan Tuhan bersama mereka (Kisah Rasul 20:6, 7, 16).  Hanya dengan melakukan tepat seperti yang diperintahkan oleh Tuhan, kita akan beribadah dalam roh dan dalam kebenaran (Yohanes 4:24).

Isilah bagian yang kosong di bawah ini

  1. Roti untuk hari raya Paskah haruslah ______________________ yang halus dicampur dengan minyak (Imamat 2:4, 5).
  2. Roti ini harus dibumbui dengan ________________________ (Imamat 2:4, 5, 13).
  3. Oleh karena bahan-bahan untuk roti adalah _________________________ halus, ____________ dan _____________________ (Imamat 2:4, 5, 13).
  4. Minuman untuk perayaan ini adalah _______________________ (air buah ________________) (Imamat 23:13; Matius 26:29).
  5. Kristus merayakan hari raya _____________________ bersama murid-muridNya pada malam Dia dikhianati (Matius 26:17-18; 1 Korintus 11:23).
  6. Ambillah, makanlah, inilah _______________Ku (Matius 26:26).
  7. Karena inilah ________________Ku, ___________  _______________  ____________, yang dicurahkan bagi ____________________ sebagai penghapusan ___________________  (Matius 26:28).
  8. Pada hari ___________________ dalam minggu, murid-murid datang berkumpul bersama untuk _____________________   ____________________  (Kisah Rasul 20:7).
  9. Orang Kristen harus mengambil perjamuan Tuhan untuk mengenang ___________________ Kristus hingga Dia __________________   ______________________ (1 Korintus 11:26).
  10. Paulus tinggal di Troas selama ________________ hari agar dapat berkumpul bersama orang-orang Kristen untuk ________________  _______________ pada hari _________________ dalam minggu (Kisah Rasul 20:6, 7).

Benar atau Salah (Tulislah B jika Benar dan S jika Salah)

  1. _____        Perjamuan Tuhan dan perayaan hari raya Paskah itu adalah sama.
  2. _____        Hari raya Paskah harus dirayakan setiap minggu.
  3. _____        Paskah adalah untuk mengingatkan orang-orang Ibrani tentang bagaimana Allah memukul orang-orang Mesir dengan tulah, tetapi “menyelamatkan” orang Ibrani.
  4. _____        Perjamuan Tuhan adalah untuk mengingatkan orang Kristen tentang  kekejaman dan  kematian Kristus yang menyakitkan pada kayu salib.
  5. _____        Yesus telah menetapkan perjamuan Tuhan.
  6. _____        Perjamuan Tuhan harus dilakukan pada hari pertama dalam setiap minggu.
  7. _____        Perjamuan Tuhan adalah perintah Perjanjian Baru.
  8. _____        Bahan-bahan untuk perjamuan Tuhan adalah tepung yang tidak beragi, minyak dan garam.
  9. _____        Paulus terburu-buru ketika mampir di Troas, sehingga dia tidak menunggu hingga hari Minggu saat murid-murid berkumpul bersama untuk memecahkan roti (Kisah Rasul 20:16).
  10. _____        Jika kita tidak memiliki buah anggur, kita boleh menggunakan jus apel untuk perjamuan Tuhan.

Saudara sekalian, sebagai orang Kristen, kita diperintahkan untuk mengambil perjamuan Tuhan setiap hari Minggu.  Tetaplah memusatkan pikiran Saudara pada hal-hal tentang Kristus dan kasihNya pada kita.  Jika kita melakukan ini, kita tidak akan melihat ke kanan dan kiri, menggeliat dan ngobrol pada saat itu.  Jika tidak ada cara lain untuk menjaga pikiran Anda pada Kristus, bacalah dengan senyap syair-syair pujian atau ayat Alkitab yang menceritakan tentang Dia, tetapi hati-hati bahwa kita tidak makan dan minum untuk hukuman bagi diri kita sendiri (1 Korintus 11).

Jika pada jalanmu ditemukan duri,

Oh, pikirlah siapa yang mengangkat mereka di pundakNya;

Jika dukacita hati yang menyedihkan telah menemukan,

Itu telah mencapai hidup yang lebih suci daripada engkau.

Oh tunggu, mohon tunggu dan jangan bersungut-sungut